Rabu, 24 April 2013

Pengembangan Paragraf



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada umumnya para mahasiswa kurang memahami pengetahuan dalam menulis paragraf. Kelemahan seperti ini sering dijumpai pada karangan yang terdiri dari rangkaian paragraf baik dalam penulisan makalah, skripsi, ataupun tesis. Oleh karena itu, kami menyajikan paper ini, agar para mahasiswa mampu mengembangkan penulisan paragraf secara baik dan benar dengan penggunaan kalimat efektif. Dan tidak terjadi kesalahan dalam penulisan karya ilmiah. Semoga paper yang disajikan penyusun dapat membantu para pembaca.

B.     Rumusan Masalah
1.Apa pengertian paragraph ?
2.Apa syarat paragraph ?
3.Apa saja macam-macam paragraph ?
4.Bagaimana teknik pengembangan paragraph ?

C.    Tujuan Penulisan
1.Mengetahui pengertian paragraph
2.mengetahui syarat paragraph
3.Mengetahui macam-macam paragraph
4.Mengetahui teknik pengembangan paragraph







BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian paragraf
A.Pengertian paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris” paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum” dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti “ mulai dari baris baru” (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah- pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam pengertian-paragraf-alinea bagian, paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dibuat pada baris pertama dan kata pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi. Paragraf dibentuk dari beberapa kalimat, kalimat dibentuk dari kataan, dan kataan terbentuk dari kata. Kecuali dalam penulisan karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik, sehingga kalimat mengandung ide pokok tersendiri. Pikiran utama dalam kalimat berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Namun, tidak semua paragraf menggunakan kalimat topik. Jadi paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.

2.2. Syarat-Syarat menulis Paragraf
a.       Kesatuan Paragraf.
Untuk membentuk kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pokok pikiran. Paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Tetapi, seluruhnya harus merupakan satu kesatuan, tidak ada satu kalimat pun yang sumbang, yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Bahwa semua kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Jika terdapat kalimat yang sumbang, paragraf akan rusak kesatuannya.
b.      Kepaduan Paragraf (koherensi).
           Paragraf dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang memiliki hubungan pikiran yang logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang padu, utuh, dan kompak.
c.       Memiliki isi yang memadai.
            Sebuah paragraph dikatakan memiliki isi yang memadai jika memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan patut sebagai pendukung pokok pikiran paragraph.

2.3. Macam-Macam Paragraf
Ø Menurut posisi kalimat topiknya:
1.      Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Dimana paragraf tersebut dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus menuju pada kesimpulan umum yang mencakup peristiwa khusus tersebut.
2.      Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf , yang dimulai dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus.
3.      Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat pda bagian awal dan akhir paragraf.
4.      Paragraf penuh adalah paragraf yang tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Paragraf semacan ini sering dijumpai dalm karangan yang bersifat naratif dan deskriptif.
Ø Menurut sifat isinya :
1.   Paragraf argumentasi adalah salah satu bentuk paragraf yang berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau menyakinkan pihak lain dengan melalui argumen- argumen yang logis dan obyektif. Contoh: pembuatan karya ilmiah, skripsi, makalah dan tesis.
2. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan suatu hal atau peristiwa secara obyektif. Semakin rinci dalam melukiskannya, semakin jelas informasi yang disampaikan. Paragraf ini digunakan untuk menulis biografi seseorang dan karya sastra.
3. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi paparan suatu fakta kejadian tertentu, dengan harapan dapat memperluas wawasan dan pandangan orang lain (pembaca). Tujuan utama penggunaan jenis paragraf ini adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang.
4.      Paragraf narasi adalah paragraf yang menuturkan rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu. Dalam narasi terkandung aspek penceritaan suatu peristiwa. Bentuk paragraf ini biasa digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel, cerpen dan roman.
5.      Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan dengan cara mempengaruhi, membujuk, menyakinkan pihak lain untuk mengikuti apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Bentuk tulisan yang menggunakan paragraf ini antara lain: iklan majalah, surat kabar, radio, selebaran, kampanye dan sebagainya.

2.4. Teknik Pengembangan Paragraf
1.      Generalisasi adalah pengembangan paragraf dengan mengambil kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili pengembangan paragraf tersebut.
2.      Analogi adalah pengembangan paragraf dengan memperbandingkan dua hal yang banyak persamaannya, sehingga dapat menarik kesimpulan dari persamaan tersebut. Dengan tujuan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal pada perbandingan itu.
3.      Klasifikasi adalah pengenbangan dengan cara mengkelompokkan benda- benda yang memiliki persaman ciri, sifat, bentuk, dan ukuran, agar terperinci dalam pengelompokkan.
4.      Perbandingan adalah memperjelas gagasan utama dengan memperbandingkan hal- hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulus menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Dengan memakai konjungsi tetapi, melainkan, apalagi.
5.      Sebab akibat adalah pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Penalaran ini digunakan untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya atau sebaliknya. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnyaharus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan fikiran manusia.
6.      Akibat sebab adalah pengembangan yang dimulai dengan fakta husus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.
7.      Metode definisi luas adalah usaha untuk menerapkan dan menerangkan konsep istilah tertentu sehingga memerlukan uraian yang panjang. Untuk itu perlu memperhatikan klasifikasi konsep dan tidak boleh mengulang kata atau istilah yang didefinisikan di dalam teks definisi itu sendiri.
8.      Metode alamiah adalah jika isi penguraiannya berupa suatu proses tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Misalnya: proses kerja suatu mesin, tentu sangat berbeda dengan proses peristiwa sejarah.
9.      Metode Gambar adalah dimaksudkan untuk menambah dan memperjelas pernyataan tertulis. Gambar dicantumkan supaya pembaca mengetahui ganbar yang harus dilihatnya. Pengertian gambar disini meliputi tabel, grafik, diagram, model peta, gambar tangan, gambar teknik, fotografi.




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B.     SARAN
Suatu karangan sebaiknya menggunakan kalimat-kalimat yang padu dan utuh agar karangan tersebut dalam penyampaian isi karangan dapat dengan mudah dipahami.Disarankan pula, dalam menyusun paragraph harus memperhatikan teknik cara yang dapat dilakukan seorang penulis dalam mengembangkan paragraf.    Semoga makalah yang dibuat penulis dapat membantu dalam menulis paragraf yang baik. Disamping itu, mempersiapkan ide pokok adalah kunci dari pengembangan dalam sebuah karya ilmiah.

C.     DAFTAR PUSTAKA
            Muh Doyin dan wagiran.2012.Bahasa Indonesia Pengantar Karya Ilmiah.

Tidak ada komentar: